Tips Memilih Pinjaman Online Aman Sesuai Rekomendasi OJK

Maraknya pinjaman online cepat cair dan mudah kini justru dimanfaatkan oleh beberapa oknum tertentu untuk mengeruk keuntungan semata. Hasilnya, tidak sedikit masyarakat awam yang menjadi korban karena literasi keuangan yang kurang.

Tak sedikit masyarakat yang pada akhirnya tergiur dengan penawaran lewat sms soal pinjaman hingga gadai kendaran bermotor dengan iming-iming bunga rendah serta limit pinjaman yang tinggi. Padahal, OJK sebagai regulator lembaga keuangan di Indonesia sudah mewanti-wanti masyarakat bahaya pinjaman online ilegal. 

Supaya tidak menjadi korban, pahami dan pelajari dengan seksama bagaimana caranya mengenali perusahaan yang sudah terdaftar di OJK beserta dengan produk yang ditawarkannya.

Kenali bunga, biaya admin dan biaya layanan

Masyarakat perlu memahami dulu sebuah produk sebelum memakainya atau membelinya. Terutama jika berkaitan dengan produk finansial, maka kenali dulu berapa besar bunganya, biaya administrasinya, serta biaya layanannya.

Jangan terkecoh dengan biaya maksimum APR yang rendah. Paling tidak, kamu bisa memahami lewat simulasi pinjamannya. Sehingga bisa mengetahui dengan jelas berapa pokok pinjaman, serta bunga dan biaya admin yang ditimbulkan dalam periode tertentu.

Kadang-kadang untuk ukuran pinjaman online cepat cair dan mudah yang sudah terdaftar di OJK saja tidak jelas menyebutkan bunganya secara gamblang. Baiknya hindari fintech seperti ini yang tidak ada kejelasan dari awal agar tidak menyesal di kemudian hari.

Pilih yang bunganya pasti seperti Kredifazz. Bunga pinjaman tunai Kredifazz dipatok 0.3% per hari untuk pilihan cicilan tenor 30 hari, 3 bulan dan maksimal 6 bulan. Biaya adminnya sebesar 6% dari pokok pinjaman dipotong di muka. Jadi, saat dana dicairkan tidak akan utuh 100% karena sudah dipotong 6% di muka. Sementara bunganya tetap berjalan sesuai dengan jumlah pokok pinjaman.

Syarat Kredifazz pun relatif lebih mudah karena kamu hanya butuh KTP saja untuk lakukan pendaftaran. Usia antara 18 tahun hingga maksimal 60 tahun dan berdomisili di Indonesia. Punya penghasilan minimal Rp3 juta per bulan.  

Pahami syarat dan ketentuan 

Syarat ketentuan ini menjadi salah satu prasyarat untuk mendapatkan pencairan dana pinjaman. Ibarat menonton sebuah pertandingan bola, prasyarat ini wajib dipenuhi sebagai tiket untuk mendapatkan pinjaman tunai secara online.

Tanpa memenuhi syarat dengan jelas, mustahil bisa mendapatkan pinjaman. Beberapa fintech tentu punya orientasi untung dalam menyelenggarakan bisnisnya. Sehingga mereka pasti mencari nasabah yang memiliki minim risiko. Maka, umumnya diberikan prasyarat calon nasabah paling tidak punya penghasilan tetap.

Screening awal ini menunjukkan bahwa pinjaman online tersebut punya mitigasi risiko. Sehingga tidak mungkin ada perusahaan yang dibangun untuk rugi, pasti semua usaha dibangun supaya bisa mendapatkan keuntungan.

Cek legalitas perusahaan dengan benar

Perkembangan aturan soal lembaga keuangan ini bersifat dinamis. Apalagi teknologi digital membuat kita harus cepat beradaptasi dengan inovasi serta kebijakan baru. Pun, harus waspada terhadap yang masih abu-abu. 

Maka, jangan mudah percaya pada perusahaan baru apalagi jika belum terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan. Pastikan juga bahwa dinamisnya aturan ini, bisa jadi ada perusahaan lama yang sebelumnya terdaftar, menjadi tidak terdaftar atau tidak berizin di kemudian hari. 

Pahami cara bijak ajukan pinjaman

Screening terhadap kondisi finansial sendiri pun penting dilakukan secara mandiri. Soal besaran pinjaman juga harus dipertimbangkan. Terutama dengan beban utang yang harus ditanggung. Jangan sampai menjadi beban yang tidak bisa ditutupi oleh penghasilan sehari-hari.

Idealnya sebuah pinjaman tidak boleh lebih dari sepertiga penghasilan. Sehingga penghasilannya masih tetap bisa memenuhi kebutuhan pokok bulanan. Sambil bisa menutupi cicilannya atau utangnya sesuai dengan tenor yang diambil.  

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *